Rabu, 07 September 2011

Just for love

Kalau seandainya saat ini ada orang yang bertanya kepadaku tentang satu kebahagiaan yang pernah aku rasakan dalam hidup ini, maka aku akan menjawab bahwa kebahagiaan itu ada saat aku mampu melupakan dan memupus harapanku untuk cinta yang sesungguhnya bukan untukku. 

Dan seandainya saat ini ada seseorang yang bertanya kepadaku tentang satu penyesalan yang sempat singgah dalam hidupku, maka aku akan menjawab bahwa penyesalan itu ada saat kamu meninggalkanku tanpa sempat aku meyakinkan dirimu bahwa cintaku sangat dalam untukmu. Bertahun-tahun sudah waktu berlalu namun saat perpisahan itu masih tajam dalam ingatanku. Dia adalah cinta pertamaku yang mungkin kata orang sulit dilupakan. Setahun kita lalui bersama dalam suka maupun duka. Namun entah mengapa dia secara sepihak memutuskan untuk berpisah. Cinta memang terkadang begitu indah kadang pula sangat menyakitkan. Namun kini aku mulai sadar bahwa cintaku untuknya bukanlah cinta yang sesungguhnya. Cinta itu lebih banyak ternodai oleh rasa ingin memiliki dan bersaing untuk meraih hatinya. Bukan, bukan itu cinta yang sesungguhnya. Cinta yang sesungguhnya hanyalah untukNya. Karena sungguh jika engkau mengharap cinta makhlukNya maka kekecewaan akan selalu mendampingimu. Mengharaplah cinta hanya dariNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar